Header Ads

Motivasi Islami – Pangsa Pasar oleh Ustadz Muhammad Yassir, Lc

Apa yang Anda tahu tentang pangsa pasar ? Saya akan berikan ilustrasi tentang pangsa pasar:

Anda pernah minum teh hangat di warteg atau beli es teh di warung pinggir jalan? Kira-kira berapa harganya ? harganya sekitar 3-5 ribu rupiah.

Tapi pernahkah anda minum es teh atau jus di restoran atau di hotel bintang 5? Kira-kira berapa harganya? Sekitar 20rb atau lebih. Atau anda pernah minum air mineral dalam plastik berukuran 350 ml berapa harganya ?

Tapi tahukah anda bahwasanya ada suatu produk air mineral sama 350 ml tapi di dalam botol kaca yang di kaca nya terdapat ukiran dari designer terkenal di Indonesia. Berapa harganya ?

Menit 01:35

Pernahkah terbesit dalam benak anda kira-kira berapa yang mau beli barang seperti ini. Jus di restoran dan jus yang ada di warung tegal, sama rasanya tapi harganya bisa jauh beda. Air mineral dalam botol plastik dan di botol kaca sama rasa dan jumlahnya tapi harganya terpaut sangat jauh.

Siapa yang mau beli harga yang tinggi ini ?
Jawabannya adalah Pangsa Pasar.

Karena orang yang membeli di warung tegal beda dengan orang yang akan membeli di restoran, begitu juga tadi dengan air mineral di dalam botol plastik dan di dalam botol kaca berukiran designer terkenal.
Yang membedakan adalah pangsa pasar. Ini ada pangsa pasar sendiri dan itu juga ada pangsa pasarnya sendiri-sendiri.

Menit 02:36

Apa hubungannya kita dengan pangsa pasar ?

Baik kita tanyakan kepada ibu-ibu atau orang tua kita, biasanya mereka itu sangat khawatir kepada anaknya yang baru mengenal pengajian karena pakaiannya berubah, penampilannya pun berubah.

Melihat anaknya jenggotan, melihat celananya sudah cingkrangan. Atau putrinya sudah jilbabnya lebar, kemana-mana memakai kaos kaki bahkan ada yang cadaran. Pasti yang dikhawatirkan orang tua adalah,

“Nak kalau kamu berpakaian seperti itu yang jadi jodohmu itu siapa? Siapa yang mau nikah sama kamu nak?” atau “Kamu mau kerja dimana nak? Siapa yang mau menerima pekerja dengan penampilan seperti itu?”

Jawaban kita seperti jawaban tadi, “Pangsa Pasar”.

Bilang sama orang tua :

“Ibu, pangsa pasarnya beda. Yang mau nikah dengan orang yang penampilan seperti ini bukan seperti orang yang mau menikah dengan penampilannya jeans, yang memakai dasi, celananya di bawah mata kaki, kemudian mencukur jenggotnya dengan licin. Bukan orang seperti itu bu yang mau menikah dengan saya”.

Begitu pula dengan wanita yang memakai cadar.

Bu yang mau menikah dengan kami bukan orang yang berjalan di mall, yang mejeng-mejeng di mall, tapi ada pangsa pasarnya sendiri, akan ada orang yang mau menikah dengan saya karena pangsa pasar kami berbeda”.

Mari kita ucapkan kepada kedua orang tua kita:

Ibunda jangan engkau menangis
Walaupun penampilan saya memanjangkan jenggot dan mencukur kumis
Pakaian saya celana saya berada di pertengan betis
Bahkan saya seringnya memakai gamis

Wahai Ibunda saya bukan teroris
Walaupun hampir sama namun tidak persis
Pemahaman mereka oleh Islam sudah ditepis

Ibunda jangan engkau menangis
Soal pekerjaan Insyaa Allah saya akan berbisnis
Menjual apa saja baik menjadi penjual majalah, penjual madu ataupun propolis

Ibunda, walaupun saya tidak bekerja di kantor tapi untuk berhasil saya optimis
Ibunda, saya tidak pesimis
Soal jodoh Insya Allah akan saya persuntingkan seorang putri yang berwajah manis
Yang tidak pernah membuka aurat, selalu menutup auratnya dan tidak pernah menyingkap betis

Ibunda, mereka menutup aurat bukan karena berkudis
Mereka tidak mau menjadi teman syetan ataupun iblis
Mereka tidak mau menjadi pengikut orientalis, tidak mau menjadi pengikut misionaris
Yang mereka ingin ikut adalah Al-Quran dan Hadist

Ibunda, doakan lah pernikahan kami
Semoga menjadi pernikahan yang sakinah dan harmonis


Motivasi Islam dengan tema Pangsa Pasar oleh Ustadz Muhammad Yassir, Lc





Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.