Header Ads

UNTUKMU YANG SENANG BERDEBAT DI MEDIA SOSIAL

════════════

���� *UNTUKMU YANG SENANG BERDEBAT DI MEDIA SOSIAL* ��

�� Rasulullah –shollallohu ‘alaihi wasallam– bersabda :

أَنَا زَعِيمٌ بِبَيْتٍ فِى رَبَضِ الْجَنَّةِ لِمَنْ تَرَكَ الْمِرَاءَ وَإِنْ كَانَ مُحِقًّا وَبِبَيْتٍ فِى وَسَطِ الْجَنَّةِ لِمَنْ تَرَكَ الْكَذِبَ وَإِنْ كَانَ مَازِحًا وَبِبَيْتٍ فِى أَعْلَى الْجَنَّةِ لِمَنْ حَسَّنَ خُلُقَهُ

�� “Aku menjamin sebuah rumah di pinggir jannah (surga) bagi siapa saja yang meninggalkan perdebatan berkepanjangan meskipun ia dalam kebenaran (al haq), juga sebuah rumah di tengah jannah bagi siapa  saja yang meninggalkan berbohong walaupun ia sedang bercanda, serta sebuah rumah di puncak jannah bagi siapa  saja yang berakhlak mulia.”
(HR. Abu Dawud, Dinyatakan Hasan shahih oleh Syaikh Al Albani)

�� Umar Bin Khattab berkata :

لا يجد عبد حقيقة الإيمان حتى يدع المراء وهو محق ويدع الكذب في المزاح وهو يرى أنه لو شاء لغلب

“Seseorang tidak akan merasakan hakikat iman sampai ia mampu meninggalkan perdebatan yang berkepanjangan meskipun ia dalam kebenaran, dan meninggalkan berbohong meskipun hanya bercanda padahal ia tahu seandainya ia mau ia pasti menang dalam percebatan itu”

�� Kanzul Ummal juz 3 hal 1165

قال الإمام الشافعي:
من إذلال العلم أن تناظر كل من ناظرك و تقاول كل من قاولك
مناقب الشافعي للبيهقي2/151

�� Imam Syafi'i berkata, "Termasuk merendahkan ilmu ketika kamu mendebat setiap orang yang mendebatmu, dan kamu layani bantahan setiap orang yang membantahmu."

��Manaqib Syafi'i karya Bayhaqi 2/151

�� *Di antara tanda sebuah diskusi telah berubah menjadi debat kusir* :

➡1. Tulisan mulai menggunakan istilah yang emosional.
➡2. Mulai muncul kata-kata ejekan atau sebutan yang merendahkan.
➡3. Mengulang-ulang argumentasi
➡4. Mengingkari kebenaran.
➡5. Menolak logika
➡6. Mulai melibatkan perasaan dan emosi yang berlebihan

_
�� Penyusun Abu Syamil Humaidy

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.