Header Ads

Tata Cara Shalat secara Lahir dan Batin

Ada apa dengan sholat kita, kok bisa orang yang rajin sholat lima waktu atau bahkan sholat berjamaah di masjid tapi masih berbuat mungkar? Masih banyak yang korupsi, bahkan berbuat syirik?

Padahal Allah Subhanahu wata’ala telah berfirman bahwa wa aqimis sholatta .... inna sholata tanha 'anil fahsaa i wal munkar.

Ini adalah sebuah fenomena yang aneh bin ajaib. Kok bisa suka sholat tapi masih berbuat kesyirikan, masih berbuat mungkar atau perbuatan dosa?
Indonesia yang mayoritas agamanya adalah Islam justru menjadi negara terkorup ke 5 di dunia. Ada apa?

Apakah mungkin ayat nya yang salah? Ataukah karena sholat kita belum sesuai dengan apa yang digariskan oleh Allah Subhanahu wata’ala? Sehingga sholat kita tidak ngefek atau berpengaruh terhadap keseharian kita.

Orang beriman tentu tidak akan berfikir bahwa Allah Subhanahu wata’ala keliru. Justru ia akan mengintrofeksi dirinya. Jangan-jangan sholatnya sekarang tida sesuai dengan yang Allah perintahkan.

Sholat bukan hanya merupakan gerakan lahiriyah saja. Kalau hanya gerakan lahiriyah saja, apa bedanya dengan senam kesegaran jasmani?

Menit 10

Sholat terawih? super cepat , tercepat di dunia.
Padahal kalau kita perhatikan hadist-hadist Nabi Shallallahu’alaihi wasallam atau firman Allah Subhanahu wata’ala yang berisikan tentang sholat, kita akan dapatkan bahwa ayat atau hadist tersebut bukan hanya sekedar memerintahkan untuk sholat. Akan tetapi hampir-hampir setiap perintah untuk sholat diiringi dengan kata akimu/yuqimuna/aqimi yang berarti dirikanlah.

Contoh:
Surat Thaha ayat 14 Wa aqimi sholata lidzikri artinya tegakkanlah sholat untuk mengingatku.

Kemudian dalam hadist nabi Shallallahu’alaihi wasallam riwayat Imam Bukhari dan Muslim ketika Nabi Shallallahu’alaihi wasallam memaparkan tentang rukun islam beliau berkata bahwa islam itu dibangun di atas 5 perkara: Yang pertama untuk mentauhidkan Allah, kedua menegakkan sholat, dst.


Begitulah kata para ulama bahwa hampir-hampir perintah sholat diiringi dengan kata 'menegakkan'.
Apa apa dengan perintah menegakkan? tentu ini bukan tambahan kata yang kosong dari makna.

Oleh karenanya Imam Ibnu Abbas radhiyallhu'anhuma sebagai mana dinukil oleh Imam At thabari dalam tafsirnya. Kata Beliau radhiyallahu anhuma menegakkan sholat itu artinya adalah menyempurnakan rukuk dan sujud.

Kemudian ia juga menyempurnakan membaca dan khusyuk di dalam sholat dan bertotalitas dalam melaksanakannya.
Jadi kalau ada yang sholat yang cepat seperti ayam mematuk jagung, Bagaimana ia akan menyempurnakan rukuk dan sholatnya?

Menit 14

Sholat bukan hanya gerakan lahiriyah saja tapi sholat memiliki ruh dan memiliki amalan batin di dalam hati kita.Jangan sampai target sholat kita bukan hanya memperhatikan gerakan lahiriyah tapi juga amalan batin. Ruh nya sholat adalah khusyuk kita di dalam sholat.

Ibnu Qayyim Al Jauzi berkata, "Sholat tanpa ada khusyuk atau tanpa hadirnya hati seperti tubuh yang tidak ada nyawanya."

Ada orang yang sudah mempelajari sholat yang katanya sholat seperti nabi Shallallahu’alaihi wasallam dari A sampai Z ternyata setelah dia mempelajari itu dan dia praktikkan, tetapi dalam kesehariannya dia masih berperilaku dengan perilaku yang negatif.

Buktinya apa?
Buktinya ada diantara mereka yang rajin untuk berhutang tapi malas untuk bayar. Diantara mereka ada yang berbisnis tapi modalnya cuma 'afwan akhi'.

Belum lagi diantara mereka yang masih sulit mengendalikan nafsunya, masih suka menjatuhkan saudaranya sendiri, bahkan terkadang ada diantara mereka yang berperilaku lebih buruk daripada orang awam sekalipun. Na'udzubillahimindzalik.

Maka tentunya fenomena yang seperti itu menuntut kita untuk mengevaluasi ulang sholat kita.

Kalau tadi kita berbicara tentang orang yang hanya memperhatikan lahiriyah sholatnya saja tapi melupakan batinnya. Maka sekarang ada yang lebih parah, siapa itu? Yaitu orang yang tidak memperhatikan lahiriyahnya apalagi batinnya. Orang itu yang menjadikan sholat sebagai formalitas saja.

Menit 20

Ibarat seorang pegawai yang hanya sekedar setor muka, jadi sholatnya itu: waktunya tidak diperhatikan, ketika sholat pun cepatnya luar biasa, bacaannya pun ia keluarkan secara refleks tanpa dihayati maknanya.
Dan seperti itu ia lakukan dari awal aqil baligh sampai umur 60 tahun, masih begitu.

Makanya wajar, seandainya sholat yang dilakukan oleh banyak orang itu tidak ngefek, kurang terlihat didalam perilaku sehari-hari.

Maka jangan heran kalau ada orang korupsi tapi ia masih sholat, karena dikarenakan sholatnya seperti itu. Sholatnya hanya sekedarnya saja.tidak memahami isi / kandungan dari sholatnya itu.

Menit 24

Sholatnya terjebak formalitas belaka, dan ini harus kita perbaiki.
Banyak diantara ulama kita yang memberikan contoh agar kita sholat secara lahir dan batin. Diantaranya sebuah kisah tentang seorang ahli ibadah bernama Hatim Al Ashom.

Hatim Al Ashom ini adalah seorang ahli ibadah yang wafat tahun 237 H dan ulama ini dikatakan oleh Imam Adz Zahabi, orang ini adalah orang yang ahli zuhud yang bisa dijadikan panutan dan seorang ulama rabbani.
Dan konon dikatakan bahwasanya Hatim Al Ashom ini adalah Luqman Al Hakim ummat ini.

Dicerikan pada suatu hari ada seorang yang bernama Ishom ibnu Yusuf mendatangani majelisnya Hatim Al Ashom untuk berdiskusi, ditengah diskusi itu Ishom Ibnu Yusuf bertanya kepada Hatim Al Ashom,"Bagaimanakah cara engkau sholat?" Kata Hatim, "Seandainya tiba waktu sholat maka aku akan segera berwudhu, dan aku akan berwudhu secara lahir maupun batin."

Maka Ishom bertanya lagi, "Apa yang engkau maksud wudhu lahir batin itu?"  Kata Hatim, " Wudhu secara lahir maksudnya saya mencuci anggota tubuh saya sebagaimana yang umum diketahui dan wudhu batin yang saya maksud adalah saya berusaha untuk membersihkan anggota tubuhku dengan tobat kemudian aku menyesal kepada Allah dan melepaskan kecintaan kepada manusia, pujian makhluk, jabatan dan kedengkian."

Kesimpulannya wudhu lahir batin adalah membersihkan lahirnya dan membersihkan batinnya. Ini yang sering kita lupakan.Wajar kalau wudhu kita, sholat kita kurang ngefek dalam perilaku keseharian kita.

Kemudian dilanjutkan oleh Hatim, "Selanjutnya aku melangkahkan kaki ku ke masjid, Saat sholat ditegakkan aku membentangkan seluruh anggota tubuhku aku saksikan ka'bah (ini sholatnya di depan ka'bah), kemudian aku berdiri diantara kebutuhanku dan kecemasanku, sementara aku meyakini Allah melihatku, surga dikanan ku, neraka di kiriku dan malaikat maut berada di belakangku."

"Dan saat itu seakan-akan aku meletakkan kakiku diatas titian dan jembatan yang akan mengantarkan ke surga dan aku merasa menghadirkan perasaan di hatiku bahwasanya ini adalah sholat terakhirku kemudian aku berniat, kemudain aku bertakbir dengan ihsan dengan baik sebaik-baiknya.  Kemudian aku membaca dengan penghayatan, aku nikmati bacaan tersebut, Kemudian aku rukuk dengan tawadhu kepada Allah swt, dan aku sujud dengan ketundukan ku kepada Allah, Aku bertasyahud dengan pengharapan kepada Allah dan aku mengucapkan salam dengan keikhlasan. Inilah cara sholatku sejak 30 tahun yang lalu."

Ketika mendengarkan apa yang diucapkan oleh Hatim, maka Ishom berkata ,"Tidak ada yang bisa melakukan seperti ini kecuali engkau dan tentunya Nabi Muhammad saw dan ulama-ulama sebelumnya." Kemudian Ishom menangis sejadi-jadinya.

Menit 34:33 Selesai.

Sumber Belajar Sholat "Muqodimah" Oleh Ust Abdullah Zaen. Yufid.Tv

Berikut link videonya: https://youtu.be/pn3ig396qc4



Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.