Lupa Profesi Utama
Tahukah anda apa profesi utama kita yang sering kita
lupakan? Bukankah profesi di dunia ini bermacam-macam? Dan ternyata kita
sebagai manusia mempunya kesamaan profesi dengan tumbuh-tumbuhan ataupun
binatang, apakah itu?
Silakan anda simak Kajian Tematik yang berjudul Lupa
Profesi Utama yang disampaikan oleh Ustadz Abdullah Zaen, MA saat mengisi ceramah
di Masjid At Taqwa Kebayoran Baru, Jakarta Selatan tanggal 24 April 2015.
Bagi anda yang tidak sempat menyimak kajian dalam
bentuk video silakan baca catatan atau resume kajian tersebut di bawah ini:
Saya yakin masing-masing dari kita punya profesi utama
dan profesinya tentu berbeda-beda ada yang profesinya pedagang, ada yang
karyawan, guru, mahasiswa, ustadz, Ibu Rumah Tangga, dan lain-lain.
Masing-masing dari kita ketika menjalani profesi utama
tersebut pasti akan mengalokasikan waktu utamanya. Jarang diantara kita yang
lupa ketika ditanya pekerjaannya apa atau lupa ketika ditanya hari ini mau
kemana. Mengapa demikian ? karena profesinya itu berhubungan dengan priuk rumah
nya.
Itulah kira-kira bagaimana kita mementingkan profesi
utama kita yang bersifat duniawi (menit 05:00). Akan tetapi lain cerita ketika
kita berbicara profesi utama ukhrowi kita yang itu akan menentukan nasib kita
di alam akherat yang itu membutuhkan waktu ratusan juta tahun. Bahkan kehidupan
yang abadi.
Ketika kita berbicara tentang kehidupan dunia, kita
akan mengalokasikan waktu kita semaksimal mungkin untuk memenuhi kehidupan yang
cuma sementara. Selanjutnya kita akan memasuki suatu alam yang abadi yang alam
tersebut akan ditentukan bagaimana profesi utama ukhrowi kita. Apakah profesi
utama tersebut?
Tidak lain dan tidak bukan kita semuanya punya profesi
sebagai Hamba-Nya Allah.
Penghuni langit dan bumi mempunyai profesi yang sama
sebagai Hamba Allah Subhanahu wa ta'ala. Tidak dilihat status sosialnya baik
itu pejabat, rakyat, atasan, bawahan, agama, suku, dan semuanya adalah hamba-Nya
Allah Subhanahu wa ta'ala.
Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman di Q.S Adz Dzariat ayat 56 :
ÙˆَÙ…َا Ø®َÙ„َÙ‚ْتُ الْجِÙ†َّ ÙˆَالْØ¥ِÙ†ْسَ Ø¥ِÙ„َّا Ù„ِÙŠَعْبُدُونِ
Artinya : “Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia
kecuali untuk menghambakan dirinya (beribadah) kepada Ku .
Ayat ini sering kita dengar tapi belum banyak yang
paham betul makna ayat ini. Kalaupun sudah paham yang mengaplikasikan di
kehidupan sehari-harinya tidak banyak.
Terus bagaimana cara kita mengaplikasikan hamba Allah
supaya tidak lupa profesi utama kita ini? (Menit 09:31)
Pertama kita harus paham terlebih dahulu maksud dari
menghambakan (beribadah) kepada Allah tidak sesempit yang dibayangkan sebagian
orang. Sebagian orang yang terjangkiti virus sekularisme dia berusaha untuk
mengkerdilkan makna ibadah.
Post a Comment