Header Ads

Wafatnya Khadijah Dan ‘Ali Radhiyallāhu ‘anhumā (Bagian 1 dari 6)

�� BimbinganIslam.com
Senin, 16 Jumadal Akhir 1439 H / 05 Maret 2018 M
�� Ustadz Dr. Firanda Andirja, M.A.
�� Sirah Nabawiyyah
�� Bab 11 | Wafatnya Khadijah Dan ‘Ali Radhiyallāhu ‘anhumā (Bagian 1 dari 6)
▶ Link Download Audio: bit.ly/BiAS-FA-Sirah-1101
~~~~~~~~~~~~~~~

*WAFATNYA KHADĪJAH DAN ‘ALI RADHIYALLĀHU TA'ĀLA 'ANHUMĀ (BAGIAN 1)*


بسم اللّه الرحمن الرحيم
السلام عليكم ورحمة اللّه وبركاته
​​​الحمد لله على إحسانه، والشكر له على توفيقه وامتنانه، وأشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له تعظيما لشأنه، وأشهد أن محمدا عبده ورسوله الداعي إلى رضوانه، اللهم صلى عليه وعلى آله وأصحابه وإخوانه

Sahabat BiAS yang semoga dirahmati oleh Allāh Subhānahu wa Ta'āla.

Kita melanjutkan pembahasan kita. Pada pertemuan kemarin, telah kita jelaskan tentang beberapa hikmah/faidah yang Allāh berikan yang terjadi karena sikap keras kaum musyrikin terhadap Nabi shallallāhu 'alayhi wa sallam dan para shahābatnya.

Nabi shallallāhu 'alayhi wa sallam dan para shahābatnya diintimidasi, sebagian mereka disiksa dan dibunuh.

Tentunya hal ini adalah perkara yang mengenaskan. Akan tetapi seorang mukmin bersabar atas apa yang Allāh taqdirkan. Dan dia yakin bahwasanya dibalik musibah yang dialaminya pasti ada hikmah dan kebaikan-kebaikan yang dikehendaki.

Telah disebutkan tentang kisah Islāmnya Hamzah bin 'Abdul Muththalib paman Nabi dan 'Umar bin Khaththāb radhiyallāhu Ta'āla 'anhu, yang kedua shahābat ini Islam akibat sikap kasar kaum musyrikin terhadap kaum muslimin.

Adapun Hamzah masuk Islām karena tidak mau keponakannya dihinakan oleh Abū Jahl maka diapun menyatakan dirinya masuk Islām. Yang tadinya karena kesukuan, akan tetapi kemudian Allāh memasukkan imān ke dalam dirinya.

'Umar bin Khaththābpun demikian, dia masuk Islām tatkala melihat ‘Āmir dan istrinya harus pergi ke Habasyah dan maka 'Umarpun sedih lalu mendo'akan mereka berdua (Semoga Allāh menemani kalian berdua).

Ada 2 kisah pula yang menyebabkan masuknya Islām sebagian shahābat,  gara-gara sikap keras kaum musyrikin terhadap kaum muslimin. Yaitu sebagaimana yang disebutkan oleh Ibnu Hisyam dalam Sirahnya dan Ibnu Hajar dalam Ishābah tentang kisah Islāmnya Thufail bin Amr Ad Dausi.

Thufail bin Amr Ad Dausi adalah seorang penyair terkenal, yang syarīf. Dia datang menuju kota Mekkah dan tatkala itu orang-orang musyrikin Arab sedang gencar memperingatkan masyarakat dari bahayanya Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam, jangan sampai mereka mendengar apa yang diucapkan oleh Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam. Karena mereka mengatakan Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam seorang penyihir dan pendusta.

Berita tentang Nabi shallallāhu 'alayhi wa sallam adalah seorang penyihir tersebar kemana-mana seantero jazirah Arab karena yang menyebarkan adalah orang-orang kāfir Quraisy. Sampai-sampai setiap ada pembesar yang datang ke kota Mekkah, didatangi oleh kaum kafir Quraisy agar berhati-hati agar tidak mendengarkan Muhammad.

Maka tatkala Thufail bin Amr Ad Dausi radhiyallāhu Ta'āla 'anhu datang ke kota Mekkah, maka dia didatangi oleh kaum musyrikin, dia adalah pembesar dari Daus, maka mereka berkata:

"Hati-hati, Muhammad itu penyihir, buktinya memisahkan 2 orang yang saling mencintai, antara suami dengan istrinya, kakak dengan adiknya, ayah dengan anaknya. Maka jangan kalian dengar dari Muhammad sedikitpun."

Maka Thufail bin Amr Ad Dausi berkata:

"Mereka terus mengingatkan aku dan mengingatkan aku, sampai aku bertekad untuk tidak akan mendengarkan dan tidak bertemu Muhammad. Maka sayapun pergi ke Masjidil Harām dan saya sudah masukkan kain ke telinga saya.

Tiba-tiba saya lihat Muhammad sedang shalāt ke arah Ka'bah. Lalu saya penasaran dan pergi mendekati Muhammad. Saya mendengar ada perkataan yang indah dari Muhammad (saat itu Nabi shallallāhu 'alayhi wa sallam membaca Al Qur'ān)"

Thufail bin Amr Ad Dausi adalah penyair, dia lebih mengerti keindahan dan tata bahasa Al Qur'ān, tentang balaghahnya daripada orang Arab. Dan ketika dia mendengar Nabi shallallāhu 'alayhi wa sallam membaca Al Qur'ān dia berkata, "Saya mendengar perkataan yang indah."

Maka dia berkata:

"Saya seorang yang cerdas dan penyair (seorang pemimpin), apa yang melarang saya untuk mendengar ucapan dari lelaki ini. Maka sayapun mendengar terus apa yang dikatakan Muhammad, sampai akhirnya Muhammad pulang ke rumahnya lalu sayapun ikut masuk bersamanya, maka saya berkata:

'Wahai Muhammad, sesungguhnya kaummu berkata tentangmu kepadaku engkau begini dan begini. Maka jelaskan tentang agama yang engkau bawa'."

Maka Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam pun menyampaikan Islām kepada Thufail bin Amr Ad Dausi dan membacakan Al Qurān. "Maka sayapun masuk Islām."

Bayangkan, Subhanallāh, orang-orang kāfir Quraisy ketika memperingatkan akan bahayanya Nabi shallallāhu 'alayhi wa sallam justru membuat Thufail bin Amr Ad Dausi penasaran, maka diapun masuk Islām. 

Perkataan orang Arab, "Terkadang perbuatan yang mudharat membuat kemanfaatan."

Sampai disini saja kajian kita, in syā Allāh besok kita lanjutkan. Yang benar datangnya dari Allāh Subhānahu wa Ta'āla  dan yang salah dari saya pribadi.

Semoga Allāh Subhānahu wa Ta'āla  mengampuni kita semua.

وبالله التوفيق و الهداية
والسلام عليكم ورحمة اللّه وبركاته

______________________

�� *Donasi Markas* Dakwah dapat disalurkan melalui :
| Bank Mandiri Syariah
| Kode Bank : 451
| No. Rek : 710-3000-507
| A.N : YPWA Bimbingan Islam
Konfirmasi Transfer *Hanya Via WhatsApp* & Informasi ;  0811-280-0606
SWIFT CODE : BSMDIDJA

▪ *Format Donasi : Markas Dakwah#Nama#Nominal#Tanggal*

�� *Cantumkan Kode 25 di nominal transfer anda.*

Contoh : 100.025
______________________

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.